Minggu, 11 Januari 2015

DBD Mengganas, Semua Puskesmas Diminta Waspada

Fraksi PKS Solo -

dok.timlo.net/nanin
Solo – Jajaran Komisi IV DPRD Solo meminta seluruh Puskesmas di Solo meningkatkan kewaspadaan. Imbauan itu disampaikan lantaran menggejalanya deman berdarah dengue (DBD) di Kota Bengawan. Untuk diketahui, 18 warga Clolo RT 01/ RW 19, Kadipiro, Banjarsari harus dirawat di rumah sakit lantaran terkena DBD. Bahkan, satu di antaranya telah meninggal lantaran DBD.
Sekretaris Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro menyayangkan lambatnya penanganan kasus DBD di Clolo. Padahal gejala DBD diClolo sudah mulai muncul pada 20 Desember lalu.
Kasus ini bermula 20 Desember. Sampai sekarang kan sudah lama. Tetapi baru dilakukan fogging kemarin. Artinya kan terlambat. Saya sudah konfirmasi ke DKK (Dinas KesehatanKota), alasannya, diagnosa dokter menyatakan warga Clolo yang masuk rumah sakit awalnya bukan DBD. Walau akhirnya dinyatakan DBD,” katanya kepada wartawan, Sabtu (10/1).
Menurut Asih, dengan adanya kasus DBD di Clolo, ia meminta seluruh Puskesmas untuk waspada. Kewaspadaan itu agar DBD di Clolo tidak merembet ke daerah lain. “Cukup sekali ini di Kadipiro, jangan terulang,” ujarnya.
Lebih jauh, Asih juga meminta DKK untuk melakukan sosialisasike masyarakat agar waspada terhadap DBD. Pasalnya, realita di lapangan, beberapa rumah masih banyak membuka peluang tumbuhnya jentik-jentik nyamuk. Kerja bakti dan gerakan memberantas jentik nyamuk perlu digalakkan.
Senada, Anggota Komisi IV DPRD Solo Reny Widyawati menuturkan, masyarakat perlu pro aktif dalam mencegah tumbuhnya jentik nyamuk. “Pemeriksaan air setiap bulan dari kader Posyandu itu kan sebenarnya ada. Cuma kendalanya saat didatangi, rumanya tutup. Itu jadi kendala,” katanya.

Editor : Marhaendra Wijanarkodok.
dok.timlo.net/nanin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar